Laman

Minggu, 29 April 2012

Tentang Freemason

Freemason atau yang pernah berkembang di nusantara pada era kolonial sebagai Tarekat Mason Bebas, merupakan salah satu organisasi massa yang cukup banyak diperbincangkan. Keterkaitan organisasi ini yang didengung-dengungkan sebagai bagian dari organisasi Zionis-Israel, menimbulkan phobia-massa bagi sebagian besar kalangan ummat muslim tentang organisasi ini. Terlepas mengenai benar tidaknya informasi itu, sangat menarik untuk setidaknya memaparkan mengenai organisasi ini.

Freemason adalah sebuah organisasi persaudaraan (brotherhood) sekuler yang terbesar di dunia yang beranggotakan sekitar 6 juta orang dari kurang lebih 120 negara. Organisasi Freemason tidak memunyai pusat, setiap negara memunyai organisasi yang berdiri sendiri. Sekalipun demikian setiap organisasi Freemason di mana pun akan memunyai nomor pendirian dan berhubungan satu dengan lainnya. Freemason juga memunyai Master tertinggi yang merupakan master tertinggi dari seluruh Master Freemason yang bertugas melakukan koordinasi seluruh Freemason yang ada di dunia.

Freemason merupakan organisasi tertutup dan ketat dalam penerimaan anggota barunya. Organisasi ini bukan merupakan organisasi agama dan tidak berdasarkan pada teologi apapun. Tujuan utamanya adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir dengan standar moral yang tinggi. Freemason sendiri adalah simbolik dari pengertian pekerja keras yang memunyai kebebasan berpikir. Kata mason berasal dari bahasa Perancis, maçon, yang artinya "tukang batu". Sekalipun organisasi ini merupakan organisasi hanya bagi kaum laki-laki namun kini sudah banyak pula kelompok Freemason wanita.

Setidaknya, menarik untuk melirik bagaimana pendapat umum yang berkembang di masyarakat tentang organisasi ini:

"Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.
Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple."

atau pendapat bernada sama : 
  
"Seorang rekan pernah bertanya kepada saya, “Ris, menurut kamu apa Yahudi ada di Indonesia?, mengingat Yahudi itu kan diaspora”. Jujur saya katakan pada teman saya waktu itu saya belum tahu tentang penampakan Yahudi di Indonesia. Penasaran dengan pertanyaan teman saya, saya pun melakukan penelusuran terhadap beberapa literature yang saya dapatkan. Saya sungguh terkejut, ternyata organisasi Freemason (Tarekat Mason Bebas)-organisasi rahasia Yahudi- itu telah bercokol lama di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda, bahkan salah satu tokoh utama Freemason ini adalah tokoh-tokoh yang dianggap sebagai tokoh pergerakan nasional. Penampakan Freemason ini pada awalnya mengibarkan propaganda sebagai sebuah organisasi yang menjunjung tingi nilai-nilai kemanusiaan."

dan beragam pendapat dengan nada miring lainnya yang mengkaitkan organisasi ini dengan gerakan Yahudi Internasional.

Saya menjadi sangat geli ketika banyak diantara kita kemudian secara latah menjadi "Yahudi-phobia" dan anti-semitik. Bukan untuk menentang arus dari pendapat utama yang senyatanya telah lebih dahulu merasuki mayoritas ummat beragama (Kristen dan Islam), namun berusaha untuk menghasilkan setidaknya alternatif pemikiran mengenai Freemason dan selubung misterinya serta berusaha merunut jalur kebenaran organisasi ini berkaitan dengan ke-yahudi-an ataupun tidak.

Wikipedia, mengenai organisasi Freemason memaparkan secara singkat sejarah terbentuknya organisasi ini :

"Bagaimana terbentuk dan kapan mulai dibentuknya organisasi sekuler ini, pihak Freemason sendiri masih belum bisa menentukan. Banyak dugaan kebebasan berpikir dan gerakan anti dogma (terutama terhadap agama) ini sudah ada sejak sebelum abad pertengahan. Bukti ini didapatkan dari ditemukannya manuskrip dari sebuah perusahaan bangunan Inggris. Manuskrip itu berisi konstitusi dan aturan-aturan organisasi, landasan hukum, serta hak dan kewajiban anggota. Data-data ini yang di kemudian hari merupakan dasar pembentukan organisasi yang digunakan oleh Freemason, dan masih digunakan hingga saat ini. Selain data yang ditemukan ini masih belum ada data dari sumber lain. Dengan begitu secara formal sejarah Freemason adalah berasal dari Inggris, sekalipun banyak sekali publikasi yang ditulis oleh bukan dari kelompok Freemason yang membuat spekulasi bahwa Freemason berasal dari banyak tempat lain.
Lodge pertama berdiri di Inggris pada tanggal 24 Juni 1717 dengan nama Grand Lodge of England. Perkembangan Freemason bukan hanya berkembang di berbagai negara Eropa tetapi juga di abad ke 17 itu sudah berkembang di Amerika, yaitu tahun 1730 berdiri Lodge pertama Amerika yang pada saat itu Amerika masih merupakan koloni Inggris. Lodge pertama Amerika berdiri di Philladelphia di bawah binaan dari Masonic Grand Lodge England dengan Benjamin Franklin sebagai master yang pertama. Sejarah Freemason di Amerika telah juga membawa Amerika menjadi negara sekuler sekalipun terjadi gejolak konflik antara kelompok agama sebagaimana yang terjadi di Eropa."

Dari pemaraparan terbentuknya organisasi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa Freemason sepertinya "menolak" dogma agama (manapun) dan memilih untuk menjadi sekuler, selaras dengan pemaparan di Wikipedia tentang organisasi ini yang lebih mengedepankan masalah-masalah kemanusiaan (humanisme-sekuler). Dengan fakta ini, seyogyanya Freemason akan mmoh "bersahabat" dengan organisasi keagamaan manapun, terutama yang masih mempertahankan dogma dan tidak menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, bahkan tidak terkecuali Yahudi (Judaisme).

Menjadi sekuler sendiri sebenarnya bukan hal yang "menyimpang" lagi salah. Mayoritas doktrin agama mengekang pikiran kreatif manusia -walau bukan secara keseluruhan. Hal ini hanya bisa dientaskan ketika dogma-dogma agama tersebut dinihilkan nilai sakralnya untuk kemudian dikaji ulang agar kembali selaras dengan pri-kehidupan manusia. Bahkan, tidak akan mungkin berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi jika dogma-dogma agama masih menguasai setiap sendi kehidupan modern saat ini. Agama begitu jauh merambah ke ranah publik hingga kemudian banyak pihak yang secara sengaja bertamengkan agama tertentu menindas pihak lainnya (ummat?) hanya untuk meraup keuntungan lebih. Jika hal ini terjadi, maka kebenaran dari propaganda Karl Marx yakni "agama sebagai candu masyarakat" akan berulang kembali. Kritik yang dilontarkan tersebut pada dasarnya merujuk pada dehumanisasi-ekonomis kaum proletar yang ditindas oleh organisasi gereja setempat. Untuk mengangkat nilai kemanusiaan kembali, pelepasan label agama dianggap perlu untuk dilakukan.

Kembali pada Freemason, dan pendapat umum yang mengasumsikan organisasi ini terkait dengan Yahudi. Seperti saya jabarkan sebelumnya, kita menjadi mendadak latah untuk secara berjama'ah anti-semitik. Kenapa harus Judeo-phobia?
Abraham (Ibrahim as.) adalah seorang Yahudi
Moses (Musa as.) adalah seorang Yahudi
Jesus (Isa as.) pendiri ajaran Kristen / Nasrani adalah seorang Yahudi
dan terakhir, Muhammad s.a.w walau banyak pihak menyatakan ia seorang Arab (non-Yahudi), tapi memiliki setidaknya setetes darah Yahudi yang bersumber dari Ismail as. bin Ibrahim as.

Di sisi yang sama :
Kristen dan Islam, merujuk pada hal di atas, bukankah sebenarnya juga ajaran yang didirikan oleh 2 orang individu Yahudi dan jika melirik pada kitab masing-masing, memiliki keterkaitan erat dengan ajaran-ajaran agama Yahudi (Judaisme).

Maka sebenarnya, bukan Yahudi pun Judaisme yang harus diperangi atau dinegasikan, namun dogma yang menentang nilai-nilai kemanusiaan manusia (jika ada dan terselip di antara masing-masing ajaran). Kita setidaknya sama-sama yakin bahwa agama manapun menuntut ummatnya (manusia) untuk menjadi manusia yang sebenar-benar manusia dan selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan. Tidak ada satu ajaranpun yang berusaha menjadikan manusia menjadi malaikat, menjadi iblis dan setan, atau bahkan menjadi tuhan untuk menghakimi manusia lain. Semua ajaran mengajarkan hal yang sama yakni menjadi manusia paripurna dan ideal sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaannya.

Dan mengenai Freemason, selama nilai-nilai kemanusiaan tersebut tetap menjadi inti terbentuknya organisasi ini, maka sah saja ia berdiri dan beraktivitas di belahan dunia manapun. Toh hingga hari ini tidak pernah ada informasi yang benar-benar dapat dipercaya mengenai "kejahatan" yang dilakukan oleh organisasi ini. Jikapun ada anggotanya yang melakukan tindakan kriminal, tidak langsung menjadi kesimpulan buat kita semua bahwa organisasi ini adalah organisasi kriminal. Setidaknya justifikasi yang kita berikan juga harusnya bersandar pada fakta dan data yang valid, reliable lagi dapat dipercaya.